Ketika seseorang pertama kali menginstall OS windows di dalam komputer,
user default untuk mengendalikan akses komputer ternyata punya kekuasaan
akses administrator. Hal ini memang memudahkan pengguna awam dalam
menggunakan komputer dan mengakses berbagai perangkat lunak tanpa harus
lagi pusing masalah rooting dan sebagainya. Secara singkat, akses super
user sudah diaktifkan pada OS windows.
Kenapa microsoft mengatur default akses sistem OS windows(terutama XP)
ke super user?, karena windows xp yang merupakan OS terbanyak pengguna
nya ini dirancang untuk akses single-user, artinya desktop windows anda
memang dirancang untuk digunakan secara pribadi, sehingga kemudahan
akses diutamakan disini. Beberapa versi windows lainnya(NT, 2000)
memang dirancang untuk multiuser, sehingga ada pemilahan antara user
biasa dan super user, meski lagi-lagi secara default microsoft tetap
menggunakan administrator sebagai user default.
Tapi seperti pisau bermata dua, ternyata kemudahan dalam pengaksesan ini
yang kemudian memudahkan berbagai serangan sistem komputer terjadi pada
OS windows. Kuasa Administrator memudahkan virus untuk mengakses
sistem secara diam-diam, dan bahkan ada beberapa type virus yang mampu
mengontrol kegiatan antivirus lewat akses administrator sehingga tidak
jarang terjadi ada komputer yang sudah diinstall antivirus namun
virusnya malah berkembang biak. Karena ketika virus sudah menginfeksi
scanner di sebuah antivirus, maka ketika kita melakukan kegiatan
scanning, secara bersamaan kita juga menempelkan virus kepada file yang
terkena jejak scan itu tadi. Seperti lalat yang terkena parasit,
sehingga apapun yang dihinggapi bisa berisiko menyebarkan parasit yang
berbahaya.
Windows yang komersil dan non-opensource
Benar, salah satu penyebab maraknya aksi pembobolan keamanan ini sendiri adalah sifat windows yang komersil. Apa hubungannya?.Pembajakan windows tentu terkait erat dengan masalah ini. Kegiatan cracking untuk mendapatkan windows yang gratis ternyata berdampak pada masalah security, hal ini kemudian jadi masalah serius bagi pengguna windows bajakan. Ketika seseorang menginstall OS windows yang tidak original, maka ada kemungkinan salah satu fitur keamanan windows yang sudah rusak akibat pemaksaan atau kegiatan cracking. Ini menimbulkan celah baru pada sistem keamanan windows, yang juga tidak disukai oleh pihak microsoft itu sendiri sehingga dukungan keamanan untuk windows bajakan tidak seoptimal yang original, atau dalam beberapa kasus justru OS yang kedapatan merupakan hasil dari cracking, langsung diberi 'pelajaran' oleh microsoft. Celah keamanan juga menjadi ancaman ketika kita menginstall aplikasi bajakan.
Yang jadi masalah kemudian adalah pengembangan source code nya, windows bersifat closed source. Tidak seperti Linux yang opensource sehingga memudahkan kita untuk memperbaiki celah keamanan jika diperlukan, windows secara legal ternyata tidak mengijinkan kita untuk memodifikasi sistemnya. Maka kita tidak jarang harus menggunakan aplikasi pihak ketiga untuk memperbaiki keamanan sistem yang lagi-lagi harus merogoh kocek yang tidak sedikit. Ini kemudian mendorong banyak orang untuk mencari 'alternatif', yang cenderung pula mengancam sistem keamanan.
OS yang komersil, memang tidak pernah luput dari ancaman virus, bahkan beberapa UNIX yang komersil pun pernah dikabarkan memiliki ancaman virus. Entah tujuannya apa, namun yang pasti, OS yang komersil rata-rata tidak pernah absen dari serangan keamanan ini.
Bagaimanapun, faktor kemudahan yang ditawarkan oleh Microsoft dalam sistem operasi windows nya punya kelemahan sendiri. Meski sudah ada berbagai perbaikan dimulai dari versi Win Vista yang lalu, namun itu ternyata harus 'menggerogoti' kemudahan akses penggunanya, sehingga tidak jarang keluhan dirasakan oleh pengguna komputer ber-OS seperti Vista dan Win7 tentang masalah installasi yang tidak senyaman windows XP.